Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Netizen Gathering MPR RI, Diskusi Santai Bersama Blogger Jogja

suasana diskusi perwakilan MPR RI barsama blogger Jogja

Baru-baru ini MPR RI mengadakan event Netizen Gathering tepatnya tanggal 17 Desember 2022 silam di hotel Porta by Ambarukmo Yogyakarta. Kebetulan sekali saya bersama dengan teman-teman blogger Jogja mendapat kesempatan hadir dalam event tesebut. Sebenarnya ini bukan kali pertama, acara serupa sebelumnya pernah diadakan di tahun 2018 dan sempat off karena pandemi. Saya senang bukan main bisa berpartisipasi tahun ini.

Bukannya apa-apa, saya nyaris hilang ingatan tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang disingkat MPR RI. Huft, untung masih ingat nama lengkapnya hehehe. Saya kemudian mencoba mengingat-ingat kabar paling akhir tentang MPR RI yang saya tahu. 

Dalam ingatan saya hanya ada momen ketika menonton siaran televisi yang menayangkan berita para demonstran menduduki gedung MPR dan presiden Suharto mengumumkan pengunduran dirinya di tahun 1998. Sesudah itu saya tidak lagi mengupdate apa-apa. Lama banget kan, sudah dua puluh tahun lebih hahahaha. 

Lain dulu lain sekarang. Iya sih, akses media saat ini membuat kabar bisa cepat diinformasikan  ke siapa pun dengan menggunakan internet melalui beragam platform. Maka hal yang lumrah setiap kantor pemerintahan dan lembaga negara memiliki akun media sosial, begitu juga dengan MPR RI. Nah parahnya nih sekian lama bermain media sosial, saya baru tahu akun instagram MPR RI. Huaduh! Langsung gercep klik follow IGnya @mprgoid. Semoga saja saya satu-satunya orang. 

tampilan instagram milik MPR RI

Klop! Netizen Gathering bareng MPR RI mengambil tema Peran Media Sosial Dalam Publikasi Kegiatan MPR RI. Sebagai narasumber sekaligus perwakilan MPR RI telah hadir ibu Siti Fauziah S.E., MM (Plt Deputi Administrasi & Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi), Bapak Muhammad Jaya S.IP, M.si (Plt Kepala Sumber Daya Manusia) dan tim humas MPR RI yang mengelola akun IG MPR RI. 

Pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan sambutan oleh Ibu Siti Fauziah. Sesi diskusinya dimulai kira-kira pukul 13.30.

Apa Kabar MPR RI?

Akhirnya setelah sekian ratus purnama, saya dapat kabar juga dari MPR RI. Kabar pertama yang membuat saya tekejut adalah MPR bukan lagi lembaga tertinggi negara melainkan salah satu lembaga tinggi negara. 

Selain status kelembagaan MPR, ternyata amandemen UUD 1945 juga membawa perubahan penyebutannya menjadi UUD NRI 1945 yang merupakan kepanjangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Wah, hal prinsipil macam ini saya pun tidak tahu. 

Ditambah lagi pertanyaan Ibu Siti Fauziah tentang 4 Pilar Kebangsaan yang beliau ajukan saat menyampaikan sambutan pembukaan. Ya ampun, istilahnya saja baru saya dengar pertama kali di ruangan Dewa Ruci Porta Ambarukmo siang itu. sungguh saya merasa tidak enak hati.

Saya langsung lirik sana sini, jangan-jangan cuma saya aja yang nggak tahu. Ternyata kakak di sebelah kiri saya juga nggak tahu, ada temannya hehehe. 

Saya menyimak dengan seksama jawaban dari Ibu SIti  Fauziah agar bisa dicatat dalam hati. Keempat pilar kebangsaan yang dimaksud adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Instagram yang Menarik di Mata Netizen 

Pada awal diskusi Bapak Jaya mengungkapkan bahwa media sosial yang dimiliki oleh MPR RI belumlah optimal. Di sisi lain instagram penting untuk media publikasi kegiatan MPR RI. 

Melalui event ini tim MPR RI menjaring aspirasi dari 20 blogger yang hadir. Masing-masing diminta kesediaannya untuk memberikan pendapatnya. Nggak disangka ternyata banyak sekali yang bisa dicatat dari diskusi ini. 

blogger Jogja perserta netizen gathering MPR RI di hotel Porta by Ambarukmo Yogyakarta

Mempercantik instagram itu harus luar dalam, begitu kira-kira yang bisa saya simpulkan dari diskusi yang berlangsung kurang lebih satu setengah jam. Bagian luar itu melingkupi apa yang dilihat oleh mata. Saat membuka suatu profil instagram, yang langsung terlihat adalah foto. Kualitas foto atau video harus memiliki resolusi yang bagus. 

Berikutnya kerapian feed instagram, maksudnya postingan foto dan video diusahakan berada pada lajur yang sama. Agar tetap konsisten maka dibuatkan jadwal posting, umpamanya Senin dan Rabu posting foto sedangkan Jumat untuk posting video. 

Kalau sudah feed sudah rapi, usahakan memiliki tone warna yang sama terutama gambar atau infografis. Pemilihan warna rupanya menjadi tantangan tersendiri untuk MPR RI, mengingat warna tertentu identik dengan partai tertentu. Jadi ya memang harus hati-hati, begitu kurang lebih penjelasan dari Bapak Jaya.

Tampilan instagram MPR RI saat ini sudah bagus, tetapi masih perlu sedikit polesan agar lebih indah. Scroll dan scroll selama 30 detik, saya menemukan hal yang sedikit mengganggu. Beberapa postingan foto ditempeli tulisan yang panjang dan berukuran kecil. 

Ditambah lagi harus membaca caption dengan gaya bahasa yang baku, terlalu ilmiah dan kurang santai, padahal informasi yang disampaikan adalah hal penting. Faktanya banyak netijen lebih suka konten visual/video daripada membaca tulisan.

Konten dalam bentuk infografis harus mudah dipahami, teknik menulis ala copywriting  bisa digunakan agar kata-kata yang dipilih menarik hati. Jadi poin ke dua yang yang penting dalam sebuah akun instagram adalah apa yang dirasakan oleh hati, bagaimana konten itu sampai ke hati kaum netizen.  

Sebelum itu haruslah diselidiki dulu tipe netizen yang mampir ke akun instagram MPR RI. Menurut pengakuan Bapak Jaya, tim humas MPR RI pernah mendapatkan kritikan gegara kontennya bergaya bahasa santai. Di lain pihak postingan yang berisikan press release dari kegiatan MPR RI yang “di-copypaste” ke konten instagram gagal menyasar netizen generasi Z. 

Serba salah memang mengelola akun instagram institusi resmi. Dilema yang dihadapi oleh tim Humas bisa saja tidak terjadi jika sudah mengetahui peta demografi user instagramnya. 

Melalui instagram insight didapatkan data kota, negara, rate usia dan gender audiens. Data ini  bisa digunakan oleh tim humas MPR RI untuk menentukan tampilan luar dan konten instagram MPR RI termasuk pemilihan gaya bahasa yang tepat.

Sesekali bolehlah melirik akun institusi atau pejabat publik yang sering viral. Tengok saja postingan ucapan selamat hari ibu di akun presiden Joko Widodo. Konten tersebut meraih hampir 1,2 juta likes dan 29.000 lebih komentar yang kebanyakan mencari keberadaan si kucing oyen. Siapa sangka si oyen ini membuat jatuh hati warga net dan banyak dicari keberadaannya di setiap gambar ilustrasi di akun presiden Jokowi. 

Beginilah kurang lebih sebuah akun mendapatkan engagement yang bagus dan menaikkan jumlah followers. Jika dilihat perbandingan jumlah followers dan interaksi di akun @mprgoid sangatlah kurang. Kak mimin juga terlihat malu-malu membalas komen netizen. Padahal akun instagram yang menarik adalah yang pas kena di hati netizen entah dari tampilan luar atau isi konten.    

Optimalisasi Konten Instagram MPR RI

Jujur saya sangat terkejut dengan tanggapan Ibu Siti dan Bapak Jaya yang terbuka terhadap kritik dan usulan yang disampaikan di event ini. Mengelola instagram tidak mudah, apalagi algoritma instagram juga berubah-ubah. Netizen gathering seperti ini sangat perlu, tidak hanya untuk mendengarkan tanggapan atau menerima masukan tetapi juga membantu mengoptimalkan konten instagram.

Berikut beberapa saran hasil diskusi netizen gathering yang disampaikan oleh blogger Jogja:

1. Memperbanyak Reels

Reels adalah fitur baru yang ada di instagram dalam format video berdurasi mulai 15 hingga 90 detik. Algoritma instragram terkini lebih berpihak pada reels, konten reels terbukti mampu menjangkau lebih banyak viewers, apalagi jika masuk ke explore karena bisa dilihat siapa saja termasuk non followers. 

Fitur inilah yang harus dimanfaatkan oleh tim humas MPR RI untuk membuat konten video lebih banyak daripada foto. Misalnya konten a day my life in MPR RI, bisa jadi menarik netizen yang belum tahu tentang kerja anggota MPR. 

2. Konten foto humanis

Foto bukan bukanlah sekedar gambar, sebuah perasaan kadang bisa muncul hanya dengan melihat foto. Konten foto yang diposting di akun @mprgoid sebagian besar menampilkan foto pejabat. Sebenarnya hal ini tidaklah salah, hanya kurang memberikan “cerita” sehingga terkesan tanpa makna. Alangkah menariknya jika foto yang ditampilkan lebih menitikberatkan pada interaksi yang terjalin, misalnya saat beraktivitas bersama masyarakat. Itupun hanya mengambil slot kecil dari keseluruhan foto. 

3. Membuat maskot 

Seperti kucing oyen yang selalu ditunggu, ternyata MPR juga punya maskot lho. Dalam diskusi kemarin saya mendapat bocoran nama si maskot yaitu Panca dan Sila. Baiklah Bu Titi dan Pak Jaya, saya tunggu maskot MPR RI debut di instagram @mprgoid ya.

4. Membuat konten yang interaktif misalnya kuis dan give away.

Agar tidak membosankan postingan kuis ternyata mampu mengobati kejenuhan. Jawaban yang harus diketikkan di kolom komentar tentu saja akan menambah interaksi. Apalagi kalau ada give away berhadiah merchandise MPR RI. Saya pasti ikutan kalau ada GA berhadiah tumbler atau tas cantik kayak gini. Kapan lagi tho pake barang dengan brand MPR RI?

aneka merchandise MPR RI kenang-kenangan event netizen gathering

5. IG live

Sebuah akun akan optimal jika semua fitur sudah digunakan secara maksimal. Contohnya fitur IG live, sebuah event atau program di MPR RI bisa dipublikasikan menggunakan IG Live lho. Jika menarik, siaran live ini juga bisa ditonton ratusan ribu bahkan jutaan viewers

Buktinya IG live bunda Corla yang hanya menampilkan kesehariannya mampu menjangkau puluhan ribu lebih viewers. Saya tidak tahu apakan MPR RI pernah melakukan siaran IG live, jika belum setidaknya bisa banget dicoba IG Live MPR RI tour, menjelajah setiap sudut gedung MPR. Pasti seru, berasa virtual tour

Kesimpulan

Upaya-upaya yang dilakukan oleh MPR RI untuk mengoptimalkan media sosial patut diapresiasi. Netizen gathering bersama blogger Jogja merupakan strategi yang baik untuk menjaring aspirasi sebanyak-banyaknya. 

Langkah ini perlu untuk melihat instagram dari sudut pandang netizen. Selain itu untuk mengetahui apakah fitu-fitur instagram sudah dipergunakan secara maksimal. Semoga melalui kegiatan gathering ini akun instagram @mprgoid mampu menyajikan konten yang menarik hati netizen, meraih ER (engangement rate) yang tinggi dan mendapatkan banyak followers. 


klaverstory
klaverstory Hi, I am Dian

Posting Komentar untuk "Netizen Gathering MPR RI, Diskusi Santai Bersama Blogger Jogja"