Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bertahan Menulis di Blog

Tema minggu ke 49 1 Minggu 1 cerita adalah bertahan

Seorang kawan blogger, sekaligus editor dan penulis buku memberikan sefruit tips tatkala saya bertanya apa yang membuatnya begitu rajin mengisi tulisan di blognya. Tentu saja saya sedikit terkejut karena sebagai seorang penulis toh dia masih merasa kesulitan dengan konsistensi. Apalagi saya! 

Dia tentulah tidak hanya menulis di blog pribadinya saja, ada platform lain juga. Belum lagi tugas-tugas sebagai editor. Lagi pula ini menulis sis, yang inspirasi tidak datang semau gue, kadang ada masa mbundet-mbundet-nya. 

Dengan alasan konsistensi saya mencoba bergabung dengan komunitas menulis, isinya blogger dan sering membuka blog walking. Tapi kok jurus ini kurang jitu ya, memang sih di komunitas itu banyak sekali blogger yang membagi tulisannya. Bukannya termotivasi saya malah tambah pasif menulis. Aneh kan?

Berteman dengan penulis jadi rajin nulis?

Banyak orang bijak yang bilang, pilihmu temanmu karena orang-orang di sekitarmu merepresentasikan dirimu. Kalau mau jadi pengusaha yang berteman dengan banyak pengusaha. Kalau  mau jadi orang sukses ya bertemanlah dengan orang-orang sukses. Kurang lebih begitu.

Rasanya pemikiran ini ada benarnya. Saya harus mencari orang-orang yang serius menulis, agar ketularan rajin menulis. Saya mencari dan menemukan beberapa orang yang tulisannya bagus dan komitmen untuk menulis. Salah satunya ya kawan yang saya mintain tips rajin menulis. Dia menyarankan saya agar bergabung di komunitas 1 Minggu 1 Cerita.

Bergabung di Komunitas 1 Minggu 1 Cerita

Tips yang diberikan kawan saya ini jelas tidak mudah saya ikuti. Saya baca baik-baik rules sebelum masuk ke komunitas ini. saya diwajibkan menyetor tulisan satu minggu minimal satu kali, jika enam kali bolos setor tulisan saya harus ikhlas di-kick dari komunitas.

Saat tahu “rahasia” kawan saya menulis tidak serta merta langsung mendaftar. Satu bulan sekali saja masih terasa berat apalagi ini seminggu sekali. Training sehari satu tulisan yang pernah saya coba nyatanya gagal di hari ke 3. 

Sungguh! Apakah saya akan berhasil bertahan di 1 Minggu 1 Cerita? Terlalu banyak berpikir justru membuat saya kian gamang mendaftar. Ditambah memikirkan tulisan harus SEO, target page one dan banyak viewers. Halah makin males nulis kan?

Lalu saya ngobrol lagi dengan kawan saya. Obrolan itu mengubah cara pikir saya untuk menulis. Saya ganti rules menulis saya dengan tulislah apa yang ingin ditulis dengan hati gembira. akhirnya saya pun mendaftar komunitas 1 Minggu 1 Cerita dan bergabung sejak Juni 2022.

Bertahan Nulis di 1 Minggu 1 Cerita

Menulis, menulis dan setor. Saya tidak membuat jadwal khusus menulis. Setiap hari saya membuka laptop dan menulis apa yang ingin saya tulis. Meski tidak semuanya tuntas dan hanya berakhir menjadi draft-draft tulisan. 

Saat mood bagus draft-draft itu saya kembangkan dan menjadi tulisan utuh. 6 hari waktu yang diberikan oleh 1 Minggu 1 Cerita tidak kurang untuk saya. Kalau draft-nya cepat selesai saya bisa setor di awal minggu, jika tidak pun saya boleh setor di hari Minggunya. 

Bulan-bulan awal saat saya masih punya banyak stok draft, setor tulisan lancar. Begitu stok habis saya mulai pusing, cari di mana ide tulisan. Seperti biasa saya datang berdiskusi dengan kawan saya, wah pikiran saya super tercerahkan. 

Meskipun terlihat cerah, tidak mudah mengikuti sarannya. Membuat semua kejadian sehari-hari menjadi tulisan, idenya sih begitu. Kalau saya berkunjung ke blognya sebagian tulisannya memang hasil permenungan kisah kesehariannya. Misalnya tulisan terbarunya tentang pengalaman dia berada di masjid Gedhe Kauman untuk melayat 4 tetangganya di hari yang sama waktu yang bebeda. 

Masalahnya adalah apakah pengalaman keseharian kita cukup menarik untuk dikisahkan dalam tulisan? Lalu saya ingat bagaimana penulis novel mengarang ceritanya dan pencipta lagu menulis liriknya, semuanya berdasarkan pengalaman hidup kan.

Ide yang paling mudah untuk sebuah tulisan adalah pengalaman hidup diri sendiri. Tidak ada yang tidak menarik dari pengalaman seseorang, tinggal bagaimana saya belajar merangkai kata-katanya saja. Menulis adalah pekerjaan kreatif. Ya tho!

Penutup

Selama hampir enam bulan ini saya mulai mengamati diri saya, mencatat pengalaman sehari-hari, melihat sekitar lalu menulis tentang itu. saya terkejut ternyata saya menemukan hal menarik untuk dibagikan. 

Aturan saya menulis adalah tulis apa saja dengan hati gembira. Seorang kawan blogger lain pernah bilang begini, “Kalau menulis dari hati nanti akan terlihat dari tulisannya kok”. Akhirnya rules itu yang saya pakai untuk bertahan nulis di blog agar bisa setor ke 1 MInggu 1 Cerita. Semoga tetap konsisten dan tidak bolos setor ya!



klaverstory
klaverstory Hi, I am Dian

2 komentar untuk "Bertahan Menulis di Blog"