Menyaksikan Penampilan Perdana Royal Orchestra di Luar Kraton Yogyakarta
Sekeluar dari Plaza Malioboro, saya mempercepat langkah menuju ke kantor DPRD DIY. Jalan Malioboro cukup padat, maklumlah ini kan malam minggu. Setengah berlari saya menerobos lalu lalang pejalan kaki. Sore itu saya hendak nonton konser orkestra.
Bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei yang lalu, Kraton Yogyakarta menggelar Pentas Musikan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2023. Biasanya konser semacam ini diadakan di dalam Keraton Yogyakarta.
Penonton yang ingin menyaksikan pentas orkestra harus membayar tiket masuk Kraton sebesar sepuluh ribu rupiah. Karena digelar di halaman gedung DPRD DIY, pentas musik kemarin gratis. Makanya saya tidak ingin melewatkan kesempatan ini.
Penampilan Perdana Royal Orchestra di Luar Kraton Yogyakarta
Dua tiga abdi dalem Keraton terlihat berdiri di depan gerbang pintu masuk halaman gedung DPRD. Sesekali mereka mengajak warga yang melintas untuk masuk ke halaman. Pertunjukkan akan dimulai sepuluh menit lagi, tetapi tempat duduk penonton masih belum terisi penuh.
Hanya terlihat satu orang yang duduk di deretan depan bagian tengah kursi merah. Seorang pria berkacamata mengenakan kaus berwarna abu-abu. Saya menduga beliau adalah kerabat keraton. Benarlah tebakan saya setelah berjalan agak mendekat, beliau adalah KPH Purbodiningrat yang merupakan suami dari putri ke tiga Sri Sultan HB X sekaligus menjabat sebagai Penghageng Kawedanan Kridhamardawa.
Bagi masyarakat yang ingin menonton disediakan dua tempat. Karpet hijau yang dipasang di depan panggung untuk lesehan dan di bagian teras gedung DPRD dengan kursi. Rombongan musisi sudah tampak bersiap-siap dari arah samping gedung. Saya masih menunggu satu orang kawan yang katanya sedang berjalan menuju ke DPRD DIY.
Tepat saat tetabuhan bregada dibunyikan, kawan saya muncul memasuki plataran gedung DRPD. Kami harus menunggu para musisi lewat dan bergegas mencari tempat duduk yang kosong. Untungnya kami masih mendapat tempat yang cukup strategis.
Para musisi menyiapkan diri di tempat masing-masing, didampingi bregada yang berdiri berjajar di belakang mereka. Panggung mereka tepat di belakang patung Jendral Sudirman yang berdiri gagah menghadap ke barat.
Ada musisi yang akan memainkan musiknya dengan dipimpin oleh sebagai kondaktur. Kostum Royal Orkestra juga berbeda dengan pemain orkestra yang saya lihat di televisi. Mengenakan beskap dan kain untuk pemusik pria, sementara pemusik wanita tampil dengan kebaya dan rambut disanggul.
Seragam pemusik keraton barangkali tampak tidak biasa bagi sebagian orang, khususnya pengunjung Malioboro sore itu yang berasal dari luar kota.
Sebagai informasi tambahan, keberadaan pemusik ini sudah ada sejak Kraton Yogyakarta berdiri dan dikenal dengan sebutan abdi dalem musikan. Dulunya pementasan musik dilakukan untuk menjamu tamu-tamu kraton. Abdi dalem musikan ini akan bermain musik di bangsal Mandalasana yang berada di dalam area dalam Keraton Yogyakarta.
Itu tadi sekilas tentang abdi dalem musikan. Sekarang saatnya menyaksikan String Ensemble Yogyakarta Royal Orchestra yang pertama kali pentas di luar tembok Keraton Yogyakarta.
String Ensemble Yogyakarta Royal Orchestra Mainkan Lagu-lagu Perjuangan
Penampilan String Ensemble Yogyakarta Royal Orchestra dengan arranger Bapak M.L Widyoyitnowaditro menampilkan 10 repertoar lagu perjuangan yaitu Bagimu Negeri, Bhineka Tunggal Ika, Maju tak Gentar, Indonesia Tetap Merdeka, Kebyar-Kebyar, Indonesia Pusaka, Tanah, Berkibarlah Benderaku, Berkibarlah Bendera Negeriku Indonesia Jaya.
Ada 12 pemain musik yang tergabung dalam orkestra sore itu. diantaranya 8 orang pemain biola yang terbagi menjadi dua yaitu 4 orang untuk violin 1 dan 4 orang lainya violin 2. Ada 4 orang pemain viola, 2 orang pemain cello, 1 orang pemain contra bass dan 1 orang pemain perkusi. Setelah semua pemusik siap, sang conductor Bapak RW Widyogunomardowo memberikan aba-aba tanda musik dimainkan.
Pentas kali ini menampilkan solo violin oleh Elgar Putrandhra yang akan bermain bersama musisi Royal Orchestra membawakan lagu Indonesia Pusaka. Duet vokal dan violin oleh Brian Prasetyoadi dan Elgar Putrandhra pada lagu Tanah Airku. Medley Berkibarlah Benderaku-Berkibarlah Bendera Negeriku dinyanyikan dengan merdu oleh Brian Prasetyoadi. Lagu Indonesia Jaya yang dinyanyikan Brian Prasetyoadi menutup pentas sore itu.
Penutup
Kira-kira satu jam pertunjukkan berlangsung. Masyarakat yang datang langsung sangat antusias. Terbukti sesekali ikut bernyanyi dan memberikan tepuk tangan yang meriah di setiap akhir lagu. Pejalan kaki yang melintas juga banyak yang masuk ke halaman gedung DPR Penggemar Royal Orkestra yang tidak berkesempatan hadir dapat menyaksikan pentas ini dari mana saja melalui siaran Live dari halaman gedung DPRD DIY Malioboro Yogyakarta di kanal YouTube @KratonJogja. Tepat pukul 17.00 pertunjukkan berahir tepuk tangan penonton. Para pemusik pun undur diri dikawal oleh bregada keraton.
Halo, salam kenal kak Dian 🙋🏻♀️
BalasHapusWah, bisa berkesempatan nyaksikan langsung orkestra gini seru bingit. Aku sendiri sudah pernah sekali nonton konser orkestra dan terkesima dibuatnya. Aku baru tau loh kalau di Yogya punya acara seperti ini tiap hari kebangkitan nasional. Bisa jadi checklistku kapan-kapan nih supaya pergi ke Yogya pas lagi hari kebangkitan, hehe, biar bisa ikutan nonton ini juga.
Hai, salam kenal juga kak. Nggak cuma di Hari Kebangkitan Nasional, konser Royal Orchestra sering kok. Infonya bisa diupdate di IG @kratonjogja_event karena biasanya reservasi dulu dan gratis
Hapus