Jogja Pasaraya Malioboro, Pusat Oleh-oleh Terlengkap Wajib Dikunjungi
Jogja Pasaraya Malioboro pusat oleh-oleh terlengkap. Indeed! Saya hampir tidak percaya saat masuk ke toko ini. Setiap satu langkah kaki maju ke depan atau geser ke kanan dan kiri produk yang mereka jual tuh kiyowo-kiyowo semua. Bahaya nih kalau travellers masuk ke sini, bisa kalap kalau nggak inget bujet hahaha. Eh tapi kalau punya unlimited budget nah boleh sekali borong souvenir-souvenir cantik khas Jogja di Jogja Pasaraya.
Ke Jogja tanpa ke Malioboro ibarat sayur tanpa garam kalau kata pepatah lama. Entah apa menariknya jalan ini, toh hanya sekedar sebuah jalan panjang dengan toko-toko di sepanjang kanan kiri jalan. Saya pun yang sudah puluhan tahun tinggal di Jogja dan pernah hampir tiap hari lewat Malioboro semasa SMP (sekolah saya persis di sebelah barat jalan Malioboro) nggak ngerasa bosan juga dengan Maliboro. Malioboro selalu ramai kapan pun, terlebih saat musim liburan.
Jogja Pasaraya Malioboro, Pusat Oleh-oleh Terlengkap
Daya tarik Malioboro memang luar biasa dan dikenal sebagai pusat sejarah, budaya dan tentu saja ekonomi. Tidak salah memang menjadikan kawasan ini sebagai pusat ekonomi kota Jogja karena hampir semua kegiatan ekonomi dan perdagangan tersentral di sini, terutama dari sektor pariwisata. Sebagai wisatawan yang budiman dan gemar belanja, berikut ini 3 alasan kenapa Jogja Pasaraya Malioboro wajib dikunjungi saat liburan ke Jogja:
1. Produk lengkap
Kadang sebagai travellers tidak punya banyak waktu untuk belanja oleh-oleh. Dilematis ya memaksakan beli waktu kita akan habis buat muter ke sana kemari cari barang, kalau nggak beli pasti pulang liburan kena ghibah. Duh, semacam curcol hehehe
Jogja Pasaraya Malioboro mengusung konsep mini department store memang layak disebut pusat oleh-oleh terlengkap. Hampir semua barang yang dibutuhkan untuk souvenir atau oleh-oleh bisa ditemukan di tempat ini. Mulai dari fashion, batik, sepatu/sandal, tas, aksesoris dan makanan/minuman. Gimana nggak selengkap ini kalau didukung oleh hampir 400 UMKM lokal pilihan di Jogja. Traveller nggak perlu merasa membuang waktu, one stop shopping lah ya. Solutip sekali bukan?
Ada tiga kategori produk di Jogja Pasaraya Fashion, Home & Living dan Food and Beverages. Begitu masuk toko kita ada di lantai satu yang disini didominasi fashion, aksesoris oleh-oleh khas makanan dan minuman. Yang saya suka dari produk di sini adalah barangnya nggak pasaran, misalnya desain baju atasan paduan batik dan lurik yang modis layaknya rancangan desainer.
Sepatu dan selop batiknya juga dengan jahitan yang halus dan desain yang kece. Sebuah jam tangan kayu lengkap dengan kotak kayunya ini sangat cocok tidak hanya untuk oleh-oleh tapi juga bisa dijadikan kado. Ada bantal-bantal lucu berbentuk bir bintang yang sangat nyaman untuk digunakan di perjalanan.
Turun setengah lantai ke bawah ada produk-produk kerajinan yang terbuat dari kayu, rotan dan gerabah seperti keranjang, pot dan patung. Tidak hanya itu ada othok-othok (mainan jadul) yang siap menerbangkan kenangan masa kecil. Di sudut sisi sebelah kanan ada barisan tas-tas rajut yang sayang kalau cuma dipajang. Gemes-gemes semua
Naik satu lantai ke lantai atas hampir semuanya produk fashion baik pakaian jadi untuk wanita dan pria atau kain batik. Oiya sekedar info, jangan khawatir fasilitas toilet untuk pengunjung ada di lantai ini bersebelahan dengan fitting room xixixi.
Desain toko yang menarik, penataan barang yang rapih sehingga pembeli betah, nyaman berbelanja dan mudah menemukan barang yang dicari. Selain itu banyak sudut di toko ini yang bisa dijadikan spot foto, tidak hanya belanja tapi juga bisa foto-foto.
Jika kesulitan mencari barang langsung aja menyapa mbak dan mas yang menggunakan pakaian adat jawa, yang dengan senang hati akan membantu. Siapa coba yang tidak senang mendapatkan sambutan hangat saat datang ke toko dan dilayani dengan penuh senyum.
2. Kualitas Barang
Bapak Aditya Suryadinata selaku founder Jogja Pasaraya bercerita tentang kegelisahannya tentang produk-produk UMKM yang bernilai jual rendah, yang menjadikan produknya terkesan murahan. Nyatanya banyak produk UMKM yang memiliki kualitas ekspor, bahkan bisa dijual di luar Jogja dengan value yang tinggi. Akibatnya produk UMKM ini tidak bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
Kenyataan ini mendorong pada bulan Agustus tahun 2020 Bapak Aditya mendirikan Jogja Pasaraya dan menjadi “rumah” bagi UMKM lokal di Jogja. Di Jogja Pasaraya semua UMKM/produknya memiliki standar yang tinggi dan dikurasi dengan ketat. Bahkan ada beberapa produk UMKM Jogja dengan kualitas ekspor ada di sini. Jadi para wisatawan tidak perlu khawatir dengan souvenir yang dibeli karena sudah pasti bagus
Yang saya senang dari produk di sini selain kualitas barang yang bagus adalah tidak pasaran, dalam artian tidak berupa produk massal. “Wah ini sih udah kelas impor tas nya, pantas saja dari jauh udah terlihat beda,"kata seorang kawan ketika memegang sebuah tas dengan label jenama lokal. Yah begitulah Jogja Pasaraya tidak hanya menyediakan barang/produk/souvenir khas Jogja tapi komplit dengan ceritanya. Penasaran kan ada cerita apa aja, mampir ke Jogja Pasaraya ya, langsung aja mampir ke sini ya.
3. Lokasi Strategis
Lokasi? Ya lokasi Jogja Pasaraya strategis dan mudah dijangkau. Beralamat di Jalan Malioboro no 39, persis di depan hotel Mutiara. Jika masih kesulitan, coba deh cari Bobobox Malioboro. Pasti nemu, penginapan yang berkonsep hotel kapsul ini berada satu gedung dengan Jogja Pasaraya di lantai paling atas.
Penutup
Jogja Pasaraya Malioboro mengingatkan saya pada Kultura, sebuah pusat oleh-oleh Filipina yang saya kunjungi di Mall of Asia, Manila empat tahun silam. Dengan menggandeng produk lokal, tempat ini sukses memikat saya dari produk-produknya yang berkualitas. Saya tidak merasa perlu lagi mencari oleh-oleh di tempat lain.
Tentu saja, menyelipkan harapan kecil untuk Jogja Pasaraya dapat menjadi pusat tujuan wisata di kawa asan Malioboro berkonsep one stop shopping, lebih berkembang dan menjadi rumah untuk lebih banyak lagi UMKM lokal di Jogja. Para wisatawan yang ke Jogja tidak hanya mengenal Malioboro tetapi juga semua tentang Jogja lewat produk-produk UMKM lokal yang ada di Jogja Pasaraya Malioboro.
Naah iyaaaa langsung kultura aku 😄. Dulu pas ke Manila, belanja oleh2 nya juga di kultura mba. Enak, ga usah kemana2 lagi, udah one stop shopping.
BalasHapusTapi kalo ke Jogja, memang aku jrg beli oleh2, selalunya bbrp hari stay puas2in wiskul dan wisata alam. Kalopun beli sesuatu, biasanya beli dari toko cendramata hotel 😅.
Tapi next ke Jogja lagi, mau deh datangin Pasaraya nya. Kok lucu amat tadi kacamata hitam dari kayunya 😍😍😍
Wah ternyata letaknya satu gedung sama Bobobox jadi mudah dijangkau oleh travellers ya mbak Dian. Jam tangan kayunya di Jogja Pasaraya tuh menggoda banget untuk dibawa pulang
BalasHapus