Sayur Lodeh Jantung Pisang, Primadona Rijsttafel di Hotel 1O1 Urban Heritage Yogyakarta Lynn - Prawirotaman
![]() |
Menjelang senja jatuh di Yogyakarta dan lampu-lampu kota mulai berpendar, sebuah cerita rasa menanti untuk dinikmati. Di Hotel 101 Urban Heritage Yogyakarta Lynn – Prawirotaman, sajian kuliner khas nusantara hadir dalam balutan elegan bernama rijsttafel. Istilah rijsttafel berasal dari bahasa Belanda, yang berarti “meja nasi”. Konsep ini lahir pada era kolonial Belanda.
Konon, para pejabat dan keluarga
Belanda yang tinggal di nusantara ingin menyajikan beragam hidangan daerah
dalam satu jamuan untuk memperlihatkan kekayaan kuliner lokal. Alih-alih hanya
makan nasi dengan satu lauk, meja mereka dipenuhi hingga puluhan jenis hidangan
yang kemudian disajikan dalam porsi kecil agar bisa dicicipi banyak variasi.
Paket Rijsttafel Nusantara di
Hotel 1O1 Urban Heritage Yogyakarta Lynn Prawirotaman menyuguhkan pilihan
hidangan lengkap: nasi, lauk-pauk, sayur, sambal, hingga dessert tradisional.
Setiap hidangan disajikan dalam porsi kecil, namun cukup untuk membangkitkan
rasa ingin mencoba semuanya.
Namun di antara deretan hidangan
yang tersaji dalam konsep rijsttafel, mulai dari Sate Klatak Gantung, Ayam Garang
Asem, hingga Mangut Ikan Manyung, ada satu menu yang diam-diam mencuri
perhatian. Sederhana, tapi sarat cerita yaitu Sayur Lodeh Jantung Pisang.
Lodeh Jantung Pisang, Dari Dapur Rumah Nenek di Desa ke Meja Kayu Heritage
![]() |
Sayur Lodeh Jantung Pisang (kiri) dan Ayam Garang Asem (kanan) |
Bagi sebagian orang Jawa, sayur lodeh adalah masakan keseharian. Kuah santannya yang gurih dan aroma rempahnya yang hangat kerap menjadi sajian pengikat keakraban di meja makan keluarga. Namun, ada yang istimewa ketika bahan utamanya menggunakan jantung pisang.
Jantung pisang kerap kali
dipandang sebelah mata, karena itu tidak banyak orang yang menganggapnya sebagai
bahan makanan dan mengolahnya. Tetapi di
tangan para peracik kuliner tradisi, jantung pisang justru naik derajat menjadi
simbol kesederhanaan yang penuh makna.
Teksturnya yang lembut berpadu santan dan bumbu dapur, menghadirkan
sensasi yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membangkitkan nostalgia. Tidak
hanya itu, jantung pisang ternyata juga sarat akan nutrisi dan manfaat untuk
kesehatan.
Kandungan vitamin A, C dan E berperan
dalam melawan radikal bebas dan menjaga daya tahan tubuh. Jantung pisang juga
kaya akan serat yang baik untuk pencernaan dan penyerapan makanan.
Di Rijsttafel 101 Urban Heritage,
sayur lodeh jantung pisang tampil bukan sekadar lauk. Ia menjadi potret
kekayaan rasa pedesaan yang dibawa ke meja modern dengan sentuhan elegan. Satu
sendok kuahnya (mungkin) seolah membawa kembali pada masa kecil di rumah nenek,
saat aroma santan dan rempah mengepul dari dapur kayu bakar.
Menghadirkan jantung pisang ke
dalam sajian Rijsttafel berarti menghadirkan cerita tentang filosofi hidup
orang Jawa tentang kesetiaan dan kesederhanaan. Pohon pisang tumbuh dan berbuah
hanya satu kali. Tanpa banyak syarat, selalu memberi tanpa pamrih. Mulai dari
batang, daun, buah, hingga jantungnya, semua bisa dimanfaatkan.
Menjelajah Rasa Nusantara Lewat Rijsttafel
![]() |
Sate Klatak Gantung (kiri) dan Mangut Ikan Manyung (kanan) |
Rijsttafel bukan hanya soal menikmati hidangan. Ia adalah perjalanan rasa, sebuah perjalanan yang menyatukan beragam kuliner Nusantara dalam satu meja. Saat tamu duduk menikmati sayur lodeh jantung pisang di samping sate klatak atau mangut ikan manyung, mereka sejatinya sedang mencicipi harmoni budaya: pedesaan yang berpadu dengan perkotaan, tradisi yang bertemu dengan modernitas.
Konsep ini memberi pengalaman
berbeda tidak hanya makan, tetapi juga berkeliling rasa Nusantara. Setiap
suapan menghadirkan cerita dari daerah berbeda, membuat siapa pun bisa
merasakan betapa kaya ragam cita rasa Indonesia.
Tentu saja meskipun Sayur lodeh
jantung pisang adalah sang primadona tetapi ia bukanlah satu-satunya bintang di
meja Rijsttafel. Kehadirannya melengkapi harmoni. Dibuka dengan gurihnya Soto
khas Jogokariyan, menu soto spesial yang tidak ditemukan di mana pun, hanya di
Dhaharan Resto Hotel 1O1 Urban Heritage Yogyakarta Lynn Prawirotaman.
Soto bertipe kuah bening ini
sangat light yang disajikan bersama soon, taoge, suwiran ayam dan taburan
kacang goreng. Sebuah rasa biasa yang tidak biasa. Sentuhan berbeda dari kuah
soto dan kriuk kacang goreng yang memang cocok menjadi hidangan pembuka.
Ada sate klatak gantung yang
menghadirkan rasa autentik daging kambing dengan tusukan jeruji besi. Penyuka sate
kambing sepertinya akan dimanjakan dengan pilihan menu ini. Daging kambingnya
empuk yang makin menggugah selera jika dipadukan dengan sambel kecap. Untuk sensasi
pedas segar bisa dipilih sambal matah, kolaborasi ini nggak kalah membuat lidah
meledak-ledak.
Bagi yang tidak terlalu suka
daging kambing, dua menu ini wajib dicoba yaitu Ayam garang Asem yang segar
sekaligus gurih dan Mangut Ikan Manyung dengan kuah pedas beraroma asap khas
laut Jawa.
Ayam garang asem merupakan makanan
tradisional khas Jawa Tengah yang terbuat dari olahan ayam dibungkus daun
pisang lalu dikukus atau digarang. Ciri khas utamanya adalah
rasa asam dan pedas yang menyegarkan dari belimbing wuluh dan cabai, dipadukan
dengan gurihnya santan, serta tekstur ayam yang lembut.
Olahan mangut yang terkenal di
Yogyakarta biasanya berupa ikan lele. Namun di sini, ikan yang dipilih adalah
ikan manyung asap. Jenis ikan yang biasa dijumpai di wilayah pantura. Mangut Ikan
Manyung memberikan cita rasa gurih pedas yang berbeda di tengah dominan cita
rasa masakan Yogyakarta yang cenderung manis.
Semua hidangan itu berkumpul,
membentuk orkestrasi rasa yang penuh warna. Dalam kesederhanaannya, lodeh
jantung pisang memberi keseimbangan. Di tengah rasa kuat, pedas, dan gurih dari
menu lain, lodeh hadir dengan kelembutan. Ia mengajarkan bahwa dalam keramaian
rasa, ada keindahan dalam kesahajaan.
Aneka Kudapan dan Pelepas Dahaga yang Manis
![]() |
Aneka kudapan yang dihidangan di paket rijsttafel |
Perjalanan rasa dalam rijsttafel tak berhenti di hidangan utama. Tersedia pula aneka kudapan jajan pasar seperti Putri Mandi, Klepon, Kue Ku dan Pisang Gapit yang mungkin membawa nostalgia masa kecil.
Ada pula segarnya Es Selendang
Mayang dengan warna-warni tepung kenyal yang berpadu santan manis. Hidangan
penutup yang kondang dari Betawi ini pas dan cocok sekali menjadi hidangan
penutup.
Bila ingin penutup yang berbeda
tidak ada salahnya mencoba hangatnya Bir Pletok. Bukanlah minuman beralkohol, hanya
sekedar sebutan. Sejatinya minuman ini adalah minuman beraroma rempah yang berfungsi
menghangatkan tubuh.
Komposisi bir pletok terdiri dari
berbagai rempah-rempah seperti jahe, sereh, kapulaga, kayu manis, cengkeh,
pala, secang, dan daun pandan. Semua bahan tersebut diseduh dengan air dan
diberi pemanis gula.
Bir pletok cocok sekali sebagai
teman ngobrol bersama kue semprong dan kembang goyang. Lengkap sudah semua
sajian ini menutup pengalaman kuliner dengan nuansa citra rasa tradisional khas
nusantara.
Rasa Nusa Risjttafel, Lebih dari Jamuan Makan
Pada akhirnya, Rijsttafel adalah
lebih dari sekadar jamuan makan. Ia adalah pengalaman budaya, potret keindahan
tradisi kuliner Indonesia yang hidup dan terus bernapas. Sayur lodeh jantung
pisang menjadi bukti bahwa warisan rasa tidak harus mewah untuk bisa berkesan.
Kesederhanaannya justru membuatnya abadi, tak lekang oleh waktu.
Paket Rijsttafel Rasa Nusa
ditawarkan dengan harga Rp65.000 per orang dengan minimal 4 pax, Harga ini
sudah termasuk pengalaman bersantap yang lengkap, mulai dari appetizer, main
course hingga dessert tradisional.
Karena membutuhkan persiapan
khusus, sajian ini tersedia dengan sistem reservasi (H-1). Waktu terbaik untuk
menikmatinya adalah bersama keluarga, sahabat atau orang terdekat. Santap malam menjadi pilihan tepat ketika
suasana restoran lebih tenang dan pencahayaan semakin romantis. Reservasi dapat
dilakukan lewat resepsionis hotel, telepon atau DM IG @the1O1urbanheritageyogyakarta
Posting Komentar untuk "Sayur Lodeh Jantung Pisang, Primadona Rijsttafel di Hotel 1O1 Urban Heritage Yogyakarta Lynn - Prawirotaman "